Perbandingan Delik Perzinahan dalam Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2023 dengan KUHP
Abstract
Indonesian law is still heavily influenced by Dutch law, both in terms of legal logic, concepts and legal theory. Changes in the regulation of the criminal offense of adultery in the Criminal Code (KUHP) reflect an evolution in the understanding of law and societal values, and are the subject of reform in the new KUHP. The old KUHP, in Article 284, distinguished adultery based on marital status and required a complaint from the aggrieved party. Sexual relations outside of marriage were considered adultery, and the punishment was relatively light, namely imprisonment for a maximum of nine months. Meanwhile, in the new Criminal Code, Article 411 paragraph (1) removes the distinction based on marital status, so that all individuals who engage in sexual relations with others can be considered committing adultery. The punishment is also still light, with a maximum imprisonment of one year or a category II fine of up to Rp. 10,000,000.00. Adultery is still considered an absolute complaint offense, which requires a complaint from the aggrieved party. This change reflects an evolution in legal regulation related to adultery by eliminating differences based on marital status and providing equally light penalties.
References
Adhari, A. (2020). Pembaharuan Sistem Hukum Pelaksanaan Pidana. Deepublish.
Adnan, I. (2021). Reformulasi pasal 284 tentang zina (overspel) kitab undang undang hukum pidana. JURNAL DARUSSALAM: Pemikiran Hukum Tata Negara Dan Perbandingan Mazhab, 1(1), 71–85.
Amik, C. A. (2023). Perbandingan Perzinahan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dengan Perzinahan Dalam Hukum Adat Dayak Abai. https://repository.ubt.ac.id/repository/UBT04-10-2023-112142.pdf
Ariyanti, D. O., & Ramadhan, M. (2022). Pedoman Pemidanaan Dalam Konteks Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia Dimasa Mendatang. Kajian Hukum, 7(1), 92–102.
Bahiej, A. (2007). Tinjauan Delik Perzinahan dalam Berbagai Sistem Hukum dan Prospeknya dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia. Handout Hukum Pidana Fakultas Syari‟ Ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
FANGGI, R. A. (2021). Formulasi Tindak Pidana Pengguguran Kandungan dalam Tinjauan Perbandingan Hukum Pidana. Jurnal Hukum Yurisprudinsia, 21(1), 40–53.
Fitrah, F. A. (2021). Perbandingan Hukum terkait Pembentukan Pasal Penghinaan terhadap Peradilan, Perzinahan, dan Santet dalam RKUHP Indonesia. SIGn Jurnal Hukum, 2(2), 122–137.
Friwarti, S. D., & Fadhlianti, E. (2023). Perbandingan Sanksi Bagi Pelaku Perzinahan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan Qanun Jinayat. AT-TASYRI’: JURNAL ILMIAH PRODI MUAMALAH, 15(2), 205–224.
Hidayat, I. (2022). Keberadaan Tindak Pidana Perzinaan dalam Koridor Pembaharuan Hukum Pidana. Wajah Hukum, 6(1), 170–173.
Indoensia. (1946). UU No. 1 Tahun 1946. Database Peraturan | JDIH BPK. http://peraturan.bpk.go.id/Details/25029/uu-no-1-tahun-1946
Indonesia. (2023). UU No. 1 Tahun 2023. Database Peraturan | JDIH BPK. http://peraturan.bpk.go.id/Details/234935/uu-no-1-tahun-2023
Musu, C. T. O., & Apriani, R. (2024). Tinjauan Empiris Fenomena Prostitusi Pekerja Seks Komersial Dalam Kajian Sosiologi Hukum. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(3), 175–181.
Nata, R., & Ain, W. (2015). Perbandingan zinah (overspel) dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan zinah (hubungan luar kawin) dalam hukum Islam. Lex Jurnalica, 12(1), 146304.
NIM, A. D. K. J. (2023). STUDI PERBANDINGAN SANKSI PIDANA PERZINAHAN MENURUT KUHP DAN HUKUM PIDANA ADAT SUKU DAYAK ORUNG DA’AN (STUDI DI KABUPATEN KAPUAS HULU). Jurnal Fatwa Hukum, 7(3).
Pratama, R. I., Mahmud, A., & Zakaria, C. A. F. (2022). Kebijakan Kriminal Terhadap Tindak Pidana Perzinahan Berdasarkan Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam. Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam, 8(1), 27–37.
Putri, A. J. (2017). STUDI KOMPARATIF DELIK KESUSILAAN DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA DAN HUKUM PIDANA ISLAM.
Renata Christha Auli, S. H. (2024, January 15). Bunyi Pasal 284 KUHP tentang Perzinaan | Klinik Hukumonline. https://www.hukumonline.com/klinik/a/bunyi-pasal-284-kuhp-tentang-perzinaan-lt65a525183776f/
Satrio, N. (2021). Politik Hukum Tindak Pidana Perzinahan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Islamitsch Familierecht Journal, 2(02), 87–105.
Siregar, H. A. B. (2020). PERBANDINGAN PENGATURAN SANKSI TERHADAP PELAKU PERZINAHAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA NASIONAL DAN HUKUM ADAT BATAK. Dinamika, 26(14), 1726–1734.
Sirjon, L. (2023). Kriminalisasi Delik Perzinahan Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana Dan Politik Hukum, 12(1), 53–67.
Sufi’y, M., Muslih, M., & Khotim, A. (2024). Implikasi Maqasid Syariah terhadap Pilihan Reproduksi: Studi tentang Childfree di Era Modern. Bulletin of Islamic Law, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.51278/bil.v1i2.1516
Syifaa, A. (2024). STUDI PERBANDINGAN TINDAK PIDANA PERZINAHAN DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA LAMA DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA BARU [PhD Thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang]. http://repository.unissula.ac.id/33628/
Utami, I. R. (2015). ANALISIS PERBANDINGAN PERBUATAN PERZINAHAN MENURUT HUKUM PIDANA INDONESIA DAN HUKUM ISLAM [PhD Thesis]. Universitas Lampung.
Wahyuningsih, N. D. (2023). Perbandingan Hukum Perzinahan dalam UU No. 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan Hukum Islam. Journal of Law, Society, and Islamic Civilization, 11(2), 97–108.
Wijayanto, I., & Wulandari, C. (2020). Harmonisasi Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Legal Culture di Indonesia: Penanganan Zina dan Permasalahannya. Halu Oleo Law Review, 4(2), 239–250.
Copyright (c) 2025 Shafarra Octaviyanda, Ade Adhari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
