Analisis Yuridis Pembatalan Perkawinan Akibat Pemalsuan Identitas (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Sukoharjo Nomor 479/Pdt.G/2023)
Abstract
Penelitian ini menganalisis aspek yuridis pembatalan perkawinan akibat pemalsuan identitas berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Sukoharjo Nomor 479/Pdt.G/2023. Fokus kajian mencakup dasar hukum, pertimbangan hakim, serta akibat hukum bagi para pihak, khususnya suami istri, dalam kasus pembatalan yang disebabkan penipuan identitas. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan studi kasus melalui analisis putusan pengadilan, peraturan perundang-undangan, dan literatur terkait. Teknik analisis data bersifat kualitatif dengan validasi melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatalan didasarkan pada Pasal 22 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, di mana unsur penipuan menjadi alasan hukum yang sah untuk pembatalan. Akibat hukumnya mencakup putusnya status perkawinan secara hukum serta dampak terhadap hak dan kewajiban suami istri, termasuk pembagian harta dan perlindungan anak. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya penguatan verifikasi identitas dalam proses administrasi perkawinan guna mencegah kasus serupa. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan hukum keluarga dan perlindungan terhadap pihak yang dirugikan dalam institusi perkawinan.
References
Adam, C., Bauer, M. W., Hartlapp, M., & Mathieu, E. (2020). Studying Annulment Actions (pp. 73–82). https://doi.org/10.1007/978-3-030-21629-0_4
Afifatimah, A., Wibowo, M. K. B., & Baehaqi, B. (2023). PENGARUH PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TERHADAP TINGKAT PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA TAHUN 2023. AL HUKMU: Journal of Islamic Law and Economics, 65–72. https://doi.org/10.54090/hukmu.276
Alfi Maghfiroh, V. (2022). STUDI PEMIKIRAN IBNU QUDAMAH TENTANG NIKAH BERSYARAT. Mahakim: Journal of Islamic Family Law, 3(1), 69–86. https://doi.org/10.30762/mahakim.v3i1.127
Atmadianti, S., & Rizal, M. (2024). Marriage Annulment Application Due to Lies and Fraud: A Case Study of Decree Number 3572/Pdt.G/2023/PA.Ckr. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 27(2), 374–390. https://doi.org/10.56087/aijih.v27i2.510
Azis, M., & Qayyum, A. R. (2022). Fasakh Perkawinan Karena Suami Impoten Perspektif Imam al-Syafi’i dan Undang¬-Undang Perkawinan. Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab Dan Hukum, 146–157. https://doi.org/10.24252/shautuna.vi.24093
Aziz, S. U. (2023). Annulment of Marriage Due to Husband’s Sexual Disorder (Study of Yogyakarta Religious Court Decision Number: 176/Pdt.G/2019/PA. Yk). El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 6(1), 193. https://doi.org/10.22373/ujhk.v6i1.17412
Badaru, B. S. (2022). Journal of Lex Theory (JLT). Journal of Lex Theory (JLT), 1(2), 122–135. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2906157&val=25506&title=Peran Kepolisian Dalam Penegakan Hukum Terhadap Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Yang Anarkis Di Kota Makassar
Bazić, J. (2021). Religious marriage between consent and coercion - Čović Ana: Family And Legal Aspects Of Religious Marriages, Institute of Comparative Law, Belgrade, 2020. Socioloski Pregled, 55(2), 593–600. https://doi.org/10.5937/socpreg55-31820
Cahyani, T. D. (2020). Hukum Perkawinan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Columbus, S., Molho, C., Righetti, F., & Balliet, D. (2021). Interdependence and cooperation in daily life. Journal of Personality and Social Psychology, 120(3), 626–650. https://doi.org/10.1037/pspi0000253
Ditta Giarni Martha. (2024). Kontradiktif Perkawinan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan dan Undang-Undang Administrasi Kependudukan. Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin, 4(2), 10–16. https://doi.org/10.58707/jipm.v4i2.727
Fadilah Syafitra, & Khosyi’ah, S. (2023). The Validity of The Marriage Guardian in The Case of Elopement in The Perspective of Islamic Law. Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 10(1), 19–36. https://doi.org/10.24252/al-qadau.v10i1.29867
Katarina, D., Saiban, K., & Indrayanti, K. W. (2023). Marriage Cancellation According to Positive and Religious Law in the Perspective of Protection of Children and Women. East African Scholars Journal of Education, Humanities and Literature, 6(02), 87–93. https://doi.org/10.36349/easjehl.2023.v06i02.008
Litani, J. Al, Fajri, M., Putra, M., Kenotariatan, M., & Indonesia, U. (2022). MENGABULKAN GUGATAN PEMBATALAN PERKAWINAN ( Studi Putusan Pengadilan Agama Tanjung Karang Nomor : 0174 / Pdt . G / 2020 / PA . Tnk ). V(1), 244–250.
Mohamad Fajri Mekka Putra. (2022). ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA YANG MENGABULKAN GUGATAN PEMBATALAN PERKAWINAN (Studi Putusan Pengadilan Agama Tanjung Karang Nomor: 0174/Pdt.G/2020/PA.Tnk). The Juris, 6(1). https://doi.org/10.56301/juris.v6i1.434
Murshida Khatun, Md Amirul Islam, & A.K.M. Abdul Latif. (2022). THE MULTIFACETED SIGNIFICANCE OF MARRIAGE: EXPLORING ITS ROLE IN RELIGION, FAMILY DYNAMICS, SOCIAL COHESION, AND ECONOMIC CONTEXT. International Journal of Social Sciences & Humanities (IJSSH), 7(1), 55–70. https://doi.org/10.58885/ijllis.v7i1.55.mk
Rasyid, A. (2022). PROBLEMATIKA ANAK SAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERKAWINAN NASIONAL DAN PUTUSAN MK NOMOR 46 TAHUN 2010. Al-Risalah: Jurnal Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al-Syakhsiyah), 2(1), 73–92. https://doi.org/10.30863/al-risalah.v2i1.438
Rizki, R. A., Sriono, S., & Risdalina, R. (2021). The Legal Aspect of Cancellation of a Marriage Due To Formed Identity (Case of Decision Number 586 / PDT.G / 2014 / PN. JAKSEL). Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 4(2), 2658–2663. https://doi.org/10.33258/birci.v4i2.1972
S.A, R. N. S., Abas, M., & Dewi, S. (2024). JURIDICAL REVIEW OF MARRIAGE ANNULMENT DUE TO IDENTITY FORGERY ACCORDING TO ARTICLE 27 OF LAW NUMBER 1 OF 1974 CONCERNING MARRIAGE. Justisi: Jurnal Ilmu Hukum, 9(1), 20–40. https://doi.org/10.36805/jjih.v9i1.6524
Sa’adah, N., Junaedi, J., & Sailellah, S. (2024). Reactualization of Marriage Law in Indonesia on the Issue of Marriage Annulment in Achieving Legal Certainty. International Journal of Engineering Business and Social Science, 2(04), 1186–1193. https://doi.org/10.58451/ijebss.v2i04.150
Salsabiela, R., & Prananda, R. R. (2023). Pembatalan Perkawinan Dalam Kasus Poligami Tidak Tercatat Yang Perkawinannya Telah Putus Akibat Kematian. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 5(2), 1505–1522. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.3387
Siregar, E. Y., Harahap, I., & Syahrin, A. (2023). A n w r u l. 3, 528–538.
Sopiyan, M. (2023). ANALISIS PERJANJIAN PERKAWINAN DAN AKIBATNYA MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI INDONESIA. Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 6(2), 175. https://doi.org/10.24853/ma.6.2.175-190
Sudarso, M. A., & Surahmad, S. (2024). Keabsahan dan Akibat Hukum Perkawinan yang Dilaksanakan dengan Pemalsuan Identitas. JURNAL USM LAW REVIEW, 7(2), 716. https://doi.org/10.26623/julr.v7i2.8971
Suryaningsih, F. S., & Hayati, A. (2023). Peran dan Kedudukan KUA dalam Pengajuan Pembatalan Perkawinan Akibat Pemalsuan Identitas (Putusan 2856/Pdt.G/2022/PA. Mdn). AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 5(1), 373–384. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i1.2490
Sutowijoyo, S. (2022). ANALISA TINDAK PIDANA PEMALSUAN IDENTITAS DALAM PERKAWINAN YANG DILAKUKAN OLEH PASANGAN SESAMA JENIS. Legal Spirit, 6(1). https://doi.org/10.31328/ls.v6i1.3741
Tahir, P., & Muslih, M. (2024). Islamic Family Law: The Legality of Interfaith Marriage the Perspective of Islamic Law and Law No. 16 of 2019 Concerning Marriage. KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v9i24.16846
Wahyudi, M., Sari, F. N., & Sari, Q. (2021). KAJIAN PRINSIP PERKAWINAN MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1974 DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM1 Oleh: Mohammad R. Hasan 2. Jurnal At-Tabayyun, 4(2), 124–138. https://doi.org/10.62214/jat.v4i2.72
Copyright (c) 2025 Rizky Fastika Kirana, M. Yunan Hidayat, Salman ALFarisi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
