Implementasi Pengembangan Kebijakan Koperasi di Kabupaten Merauke pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Selatan
Abstract
This study aims to analyze the impact of cooperative development policies implemented by the Office of Cooperatives, UMKM, Industry and Trade of South Papua Province in Merauke Regency. The results of the study indicate that the policy has a positive impact on improving cooperative performance, especially in managerial, productivity, and product marketing aspects through training, mentoring, and capital assistance. However, this positive impact has not been evenly distributed across all cooperative sectors, especially in remote areas that still face limitations in infrastructure, market access, and technology. The limited capacity of cooperative administrators and dependence on government assistance are also significant challenges in realizing independent and sustainable cooperatives. Thus, although this policy is oriented towards empowering cooperatives, a more inclusive and sustainable strategy is needed to reach cooperatives in less developed areas.
Keywords: Cooperative Policy Development, Trade Service, Implementation of Cooperative Policy
References
Abdurrahman, W., & Kosmopolitan, I. (2007). Nilai-nilai Indonesia dan Transformasi Kebudayaan. Jakarata: The Wahid Institute.
Adamy, M. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Praktik, dan Penelitian.
Ahdiat, A. (2022, November 14). 5 Kendala Terbesar UMKM Indonesia dalam Melakukan Transformasi Digital. Databoks Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/14/banyak-umkmbelum-bisa-bisnis-online-ini-kendala-utamanya
Aneta, A. (2012). Perkembangan Teori Administrasi Negara. Jurnal Inovasi, 9(1), 1–24.
Anggara, S. (2018). Kebijakan Publik (E. Soetari, Ed.; 2nd ed.). CV. Pustaka Setia.
Afandi, A. T. (2018). Kedudukan Saksi Dalaam Undang-Undng Nomor19Tahun 2016 Tentaang Perubhan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE. Universitas 17 AGUSTUS 1945.
Ahmad, S. (2020). Transformasi Hukum Pembuktian Perkawinan Dalam Islam. Airlangga University Press.
Al-Arabiyyah, M. A.-L. (2004). Al-mu’jam al-wasit. Maktabat al-Khanji.
al-Marāġī, A. M. (1946). Tafsīr al-Marāġī. Muṣṭafā al-Bābī al-Ḥalabī.
Anshori, A. (2013). Kesaksian Wanita dalam Pandangan Ulama Tafsir. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 13(2).
As-Shan’ani, A.-I. M., & Al-Kahlani, I. I. (2005). Subul As-Salam Juz III. Cairo: Syarikah Makhtabah Wa Maghba’ah Musthafa Al-Baby.
Asnawi, H. S. (2012). Membongkar Patriarkhisme Islam sebagai Kearifan Budaya Lokal: Sebuah Kritik terhadap UU. No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 13(2), 223–240.
Asriaty, A. (2016). Kontroversi Kesaksian Perempuan Dalam Qs Al-Baqarah (2): 282 Antara Makna Normatif Dan Substantif Dengan Pendekatan Hukum Islam. YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 7(1), 175–198.
Damayanti, A. N. (2020). Penghulu dalam sorotan (alasan penghulu menikahkan pasangan dengan akad nikah bawah tangan di Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara). IAIN Palangka Raya.
Fauzi, M. Y., Hermanto, A., Ismail, H., & Arsyad, M. (2022). Metode Ijtihad Dan Dinamika Persoalan Di Kalangan Imam Madzhab. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 10(1), 67–79.
Hermanto, A., & Ismail, H. (2020). Criticism of Feminist Thought on the Rights and Obligations of Husband and Wife from the Perspective of Islamic Family Law. J. Islamic L., 1, 182.
Hisyam, M. A., & Abou-Bakr, O. (2023). Application of Ex Officio Rights Based on Gender Justice in Divorce Lawsuit in Surabaya Religious Court, Indonesia. Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam, 8(2), 187–202.
Ikhsanudin, K. H. (2002). Panduan Pengajaran Fiqh Perempuan di Pesantren. Yogyakarta: YKF Dan Ford Foundation.
Iqbal, M. (2023). Kekuatan Alat Bukti Keterangan Saksi Anak Tanpa Sumpah Dalam Pembuktian Perkara Pidana Pada Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Hukum Islam (Suatu Penelitian Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya). Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Ismanto, B. (2022). Persyaratan saksi dalam pernikahan (pendapat imam syafi’i dan imam abu hanafi). Jurnal Tafkirul Iqtishodiyyah (JTI), 2(2), 282–289.
Manan, H. A. (2005). Penerapan hukum acara perdata di lingkungan peradilan agama.
Mertokusumo, S. (2009). Hukum acara perdata Indonesia.
Miftakhul, H. (2021). Kesaksian perempuan dalam pernikahan (analisis pemikiran husein muhammad dan musdah mulia). universitas islam negeri raden intan lampung.
Mubādalah, I. (n.d.). Discrimination against wife in the perspective of CEDAW and.
Muhammad, K. H. H. (2021). Islam Agama Ramah Perempuan. IRCiSoD.
Pelu, I. E. A. S., & Helim, A. (2015). Konsep kesaksian hukum acara perdata di Peradilam Agama Islam. Setara Press.
Setiawan, Achma Hendra & Rejekiningsih, Tri W. 2009. Dampak Program Dana Bergulir Bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Aset, Hlm.109-115.
Singarimbun, Masri & Sofian, Effendi. (Eds.). 2011. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES
Ulumuddin, M. (2015). Kesaksian Perempuan: Telaah Terhadap Status dan Kedudukan Perempuan dalam Hukum Islam. EGALITA, 10(2).
Wahyudi, M. I. (2009). Nilai Pembuktian Saksi Perempuan dalam Hukum Islam. Musawa: Jurnal Studi Gender Dan Islam, 8(1).
Wathani, S., Ismail, H., & Abdillah, A. M. (2022). Reconstruction of Women’s Fiqh: An Analysis of Muhammad Shahrur’s Contemporary Reading in a Hermeneutic Perspective. J. Islamic L., 3, 159.
Werluka, L. (2019). Alat Bukti Yang Sah Dalam Pembuktian Menurutundang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Jurnal Belo, 4(2), 228–248.
Copyright (c) 2025 Yuni Arniko Eko Sujava, Jemi Padua, A.P. Yohanis E. Teturan, Nurjalal Nurjalal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

